1 Hari Menjelang Kejuaraan, Inilah Persiapan Santri Hidayatullah Batam


    Setelah kurang lebih 1 bulan lamanya berlatih mempersiapkan kejuaraan, waktu pertandinganpun hanya tinggal satu hari lagi. Persiapan sudah dilakukan, berlatih keras dan berjuang keras serta berdoa ikhlas. Semua ini dilakukan anak-anak hebat santri Hidayatullah Batam untuk berharap mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan di kejuaraan nanti.

  Pertandingan yang akan digelar pada hari Jum`at sampai Ahad 15-17 November 2019 di Mall Botania Batam (MB2) akan diikuti atlet-atlet dari berbagai cabang latihan di daerah seluruh Kepulauan Riau. Acara ini memperingati Milad Muhammadiyah yang ke 110.

   Banyak ragam kegiatan latihan di sore hari dan malam hari yang anak-anak lakukan, semua itu hanya demi satu impian yaitu menjadi kampiun di kejuaraan.  Total semua santri yang ikut berjumlah 99 Atlet. Ini adalah nominal yang bagus angka yang menarik dan memiliki kesamaan jumlah dengan Asmaul Husna, mudah-mudahan mereka bisa mengharumkan nama Pondok Pesantren Hidayatullah dengan aksi-aksi mereka di gelanggang nanti.

    Adapun persiapan yang kami lakukan 1 hari menjelang hari H adalah latihan ringan dan sharing informasi terkait pertandingan di gelanggang nanti, mendengarkan kisah-kisah inspiratif para juara. Karena memang 70% anak-anak yang ikut mereka adalah yang belum pernah merasakan turnament silat baik tingkat kota maupun provinsi. Selain itu, kami memberikan media kepada mereka untuk menonton pertandingan-pertandingan pencak silat di Event Internasional seperti Sea Games dan Asian Games, event terakhir adalah event olahraga terbesar kedua di Dunia setelah Olimpiade, yang mana waktu itu pencak silat Indonesia mendapatkan juara umum.

    Setelah menonton pertandingan dari para atlet profesional, anak-anak lebih digiatkan ubuddiyahnya mulai sholat lail, sholat hajat, sholat dhuha dan membaca Al Qur`an. Selain kebutuhan fisik, mereka juga harus diberikan nutrisi rohani agar memiliki mental yang kuat. Inilah inti dari latihan itu sendiri sebenarnya menurutku, 3 event kejuaraan yang kami ikuti dan ketiganya pulalah yang mendapatkan Juara Umum di tingkat Kota dan Provinsi. Latihan fisik dan teknik sudah lebih dari cukup, ibadah dan nutrisi jiwa haruslah seimbang agar mereka tidak akan takabbur di gelanggang jika meraih juara dan tidak putus asa ketika kalah, itu semua ditentukan oleh iman .

    Mudah-mudahan esok hari Jumat anak-anak sudah siap dengan prima. Mental mereka sudah kuat untuk menghadapi atmosfer kejuaraan yang lebih besar lagi. Aku telah melatih dengan kemampuan yang maksimal, berdoa kepada Allah ta`ala untuk kesehatan dan kelancaran berlatih. Aku sampaikan pada mereka bahwa aku ingin mendapatkan Trofi juara umum, namun seandainya tidak meraih satu trofipun, aku pastikan bahwa aku tidak akan marah dan kecewa. Karena mereka sudah memperlihatkan keinginan yang kuat dengan berlatih tak kenal lelah. Itu sudah cukup bagiku untuk membuat diriku bangga dan bahagia memiliki santri-santri yang keinginannya tinggi.

   Selebihnya, aku menyerahkan semua pada Allah ta`ala Dzat yang Maha Kuat dan Maha Mengabulkan doa para hamba.

Aku juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada dua pembina hebat yang sangat ikhlas dan totalitas dalam berlatih, yaitu : Wahyu Agung Erlangga dan Ilham Haliq P
Semoga keringat dan kerja keras dibayar lunas dengan hasil yang membuat anak-anak puas.

Berlatih teknik jatuhan

Tendangan juga sangat penting dan menentukan di gelanggang

Beda postur tetap ingin mengalahkan satu sama lain

memberi beban di kaki, melatih power

tahan dan tangkis

fokus adalah kunci

lawan di gelanggang, namun sahabat di luar pertandingan


beberapa atlet yang berlatih di pagi hari

Matras yang minim, usaha yang maksimal


masing-masing anak mencari alat latihannya sesuai selera


Muhammad Afwan, peraih medali emas di event terakhir bulan Mei


Berlatih bersama untuk mengetahui kekurangan bersama


Event pertama Ivan, santri asal Anambas


"Aku tendang 10 kali, setelah itu kamu gantian menendang"
begitu bentuk kesepakatannya

Muhammad Syamsi, Mahadi, dan Rian Ariwinata


Coba lagi, coba terus, jangan berhenti


"Bukan siapa yang paling besar tubuhnya, tapi siapa yang paling berani
menghadapi lawannya" kata Ust Shiddiq

Posting Komentar

3 Komentar