Ramadhan benar-benar menjadi bulan yang sangat fenomenal. Dimana banyak hal-hal yang berubah kita temukan. Sama halnya dengan kondisi saat Rasulullah bersama para sahabat. Mereka menyambut Ramadhan penuh suka cita hingga tidak sedikit sahabat yang berdoa 3 bulan sebelum kedatangannya agar Allah menemukan mereka dengan Ramadhan tersebut. Ini menandakan bahwa begitu pentingnya Ramadhan bagi mereka.
Saat tiba bulan suci Ramadhan, sahabat tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang bersifat duniawi, mereka menenggelamkan diri kedalam ketaatan kepada Ilahi Rabbi, menundukkan hati dalam kekhusyuan untuk merayu Rabbnya agar memberikan ampunan.
Begitu juga dengan kita, seharusnya kita melakukan hal yang melebihi mereka. Karena mereka adalah generasi emas yang pernah ada di dunia. Kebaikan mereka tidak diragukan lagi dan bahkan tinta sejarah mencatat segala kehebatan mereka dalam segala hal.
Kita seharusnya menyibukkan diri dalam ketaatan, membaca Al Quran dan mentadabburinya. Bersedekah, berbuat baik kepada sesama, berkunjung kerumah tetangga dan yang tidak kalah pentingnya adalah berbagi makanan untuk berbuka. Maka, sibukkanlah diri kita dibulan Ramadhan dengan kebaikan. Agar Allah memberikan kita gelar yang tinggi yaitu Ketaqwaan.
Bukan terus berada diranjang, dari pagi hingga petang. Dari selesai azan subuh berkumandang hingga azan maghrib. Ini yang kebanyakan orang lakukan. Mereka beranggapan bahwa tidur adalah kebaikan di bulan Ramadhan. Maka aku katakan itu adalah kekeliruan yang sangat memprihatinkan. Tidak baik, ini tidak baik jika terus-menerus dilakukan.
Keluarlah dari rumahmu, langkahkan kaki menuju Rumah Allah untuk mendapatkan kebaikan dan kasih sayang dari Allah sang Maha Rahman. Ambil Al Qur’an, bacalah. Karena itu adalah kebaikan yang akan kita rasakan dihari dimana saat itu tidak ada lagi pertolongan selain dari diri kita. Yaitu kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadhan inilah salah satu perumpamaan.
0 Komentar