Serba-serbi Santri



    Terkadang kita ingin sekali berteriak kepada dunia bahwa hidup menjadi santri itu indah dan menyenangkan. Berada disekitar orang-orang yang ingin menjadikan dirinya ahli ilmu, disamping orang-orang yang memiliki sejuta mimpi dan tekad. Ini sangat menakjubkan bukan, mereka adalah orang pilihan yang Allah hadirkan untuk menghiasi kehidupanmu menjadi berwarna, lantas apa yang membuat kita malas untuk belajar sedangkan Allah sudah sedemikian rupa membuat skenario indah untuk kehidupan kita.

     Ada yang mengatakan bahwa hidup menjadi santri itu monoton, tidak berpariasi dan cenderung membosankan. Siapa bilang? buktinya beberapa gambar dibawah ini menjelaskan kepada kita semua bahwa menjadi santri itu keren dan bahkan punya banyak warna dalam kehidupan yang penuh tipu daya ini.
 
santri sedang belajar memanah bersama beberapa teman-teman
     Aku ingin memberikan pertanyaan untukmu, apakah sepulang sekolah engkau bermain bersama teman-teman yang aktivitas kalian lakukan semenarik ini? bukankah kalian bersosialisasi dalam berteman hanya melalui dunia maya, dekat terasa namun jauh sebenarnya. Santri tidak boleh bermain gadget disini, untuk melatih mereka dalam bermasyarakat. Mereka berlatih memanah, saling sharing, bertanya dan memberikan motivasi untuk membuat mereka semangat dan memiliki perubahan. Bukankah ini aktivitas menarik teman?
Setelah subuh, langsung bersih-bersih lingkungan pondok
   Dipondok ada istilah, apa yang kau dengarkan, kau rasakan, kau lakukan, itu adalah pendidikan. Jika posisi kita di rumah, setelah sholat subuh kebiasannya langsung ke kasur dan kalaupun tidak dikasur kita melakukan aktivitas itu cenderung sendiri dan bosan. karena dirumah hanya ada adik, ayah, ibu, dan sangat sunyi sekali jika mereka semua memiliki aktivitas masing-masing. Nah, beda halnya dengan santri, setelah sholat subuh mereka membaca Al Quran bersama teman-teman, kadang hiburan yang mereka dapat adalah melihat raut wajah teman yang ngantuk namun dipaksakan, atau teman yang sedang tertidur dengan posisi duduk sekaligus kepala goyang-goyang. l;ucu dan kita sangat terhibur ini hanya ada di pondok. Kemudian setelah halaqoh, santri langsung ke tempat yang sudah di tetapkan pengasuh untuk membersihkan lingkungan pondok, dalam kondisi pakaian masih seperti sholat subuh dan halaqoh. Terkadang bercanda ria dengan teman-teman dalam menjalankan amanah membersihkan halaman. Kalian kehilangan moment berharga dimasa remaja, namun santri merasakannya.

Sholat tahajjud jam 02.00
   Diasrama ada giliran sholat lail atau tahajud perkamar, jadi setiap malamnya ada kamar yang melaksanakan sholat tahajjud di malam hari. Ini untuk menghidupkan kebiasaan baik, karena sholat lail atau tahajjud adalah kebiasaan orang-orang hebat terdahulu. Dan terlepas daripada itu, doa saat itu Allah kabulkan karena mereka berdoa disaat manusia pada umumnya sedang terlelap dalam tidurnya. Jika dirumah, kita semakin malas atau bahkan tidak pernah karena teman tidak ada, jika di pondok semua santri saling ingat mengingatkan dan membangunkan jika sudah tiba waktunya untuk sholat lail. Meskipun saat sholat, kantuk tidak bisa di ajak kompromi. Kalian lihat gambar diatas, meskipun semuanya dalam posisi berdiri, namun jangan heran jika ada salah satu dari mereka sedang tidur. Kok bisa tidur dalam keadaan berdiri? Nah, itulah misteri di dunia santri, posisi tidur dengan macam apapun ada dan bisa dilakukan santri. Kalian pernah tidur di kamar mandi? tidur di belakang WC tepatnya diatas sapitenk? atau tidur di bawah tumpukan bawah kasur? atau diatas loteng yang gelap dan pengap? kalian pasti tidak pernah, namun santri,hehehehe mereka hebat dan aneh. Tapi itu nyata teman, nyata dan ada.

Makan bersama
     Siapapun dan dimanapun semua orang pasti membutuhkan makan, begitu juga santri mereka sangat butuh makan. Namun banyak yang mereka lakukan sebelum makan dibandingkan kalian yang tidak berada di pesantren. Mungkin kalian jika ingin makan tinggal datang kedapur, ambil piring, dan langsung mengambil nasi juga lauk sesuai kemauan sendiri. Berbeda dengan santri, setelah bubar dari masjid, akan ada pemandangan lomba lari ratusan meter, peserta yang menggunakan sarung, membawa Al Quran, dan kadang menjinjing sandal untuk bisa menjadi posisi pertama dalam antrian., Kalian pernah? tidak, hanya ada di santri. tidak cukup disitu, ketika sudah antri kita harus saling dorong-dorongan, karena akan ada anak usil yang ingin bemain dalam antrian, pura-pura di dorong dari belakang padahal dia yang sengaja mendorong teman didepannya. Modus, agar tidak dimarah atau tertuduh. Nah, yang buat sabar itu bisa diukur adalah saat antri, ada saja anak yang badannya besar dan malas berlari untuk antri, tiba-tiba datang langsung berdiri dibarisan paling depan. Kalau semua santri menghardik atau berteriak, barulah dia memperlihatkan wajah iba dan fakirnya kemudian berjalan kebelakang untuk ambil posisi antrian. Nah, yang lebih menguji kesabaran adalah, jika mereka yang terakhir datang, antri di barisan paling belakang kemudian sudah menunggu lama dengan sabar dan seksama. Setibanya giliran dia untuk mengambil nasi, eh nasi tersisa dan lauk sudah habis. Apa mau dikata, terpaksa makan nasi dengan lauk nasi, kadang mereka makannya sambil memejamkan mata untuk menghilangkan rasa hambar, dan membayangkan bahwa ada lauk ayam goreng yang diberi bumbu kemudian aromanya menggoda. Itu hanya di santri dan kalian tidak akan pernah merasakannya jika asyik dengan kasur dan rumah kalian saja. 

    Inilah serba-serbi dikehidupan santri dalam pesantren. Tidak ada dendam dan intimidasi dalam pergaulan karena para Asatidzah telah menekankan arti dari ukhwah islamiyah yang harus dijaga dan dipegang erat.

Posting Komentar

0 Komentar