Serangan senjata kimia yang dilancarkan pasukan rezim Basayar Al Asad di wilayah pedesaan Damaskus Rabu dini hari lalu (21-08-2013 ), menyisakan kisah pilu sekaligus menyedihkan bagi rakyat Suriah yang selamat dari pembantaian mengerikan tersebut.
Seorang pemuda bernama Firas ( 23 tahun) dan merupakan seorang wartawan di wilayah Zamalka yang ikut terkena serangan senjata kimia tersebut menuturkan,” sebuah rudal jatuh di lingkungan yang dikenal dengan lingkungan pertanian. Semua warga panik dan hanya mengatakan kata ’kimia.....’kimia....” kenangnya
Ia melanjutkan, para warga berlarian menyelamatkan diri mereka. Orang-orang tua menggendong dan menarik anak-anaknya. Ibu-ibu berteriak-berteriak mencari anaknya yang hilang di tengah kerumunan orang-orang. Akan tetapi, hampir semua nyawa mereka tidak tertolong. Mereka meninggal hanya beberapa langkah di luar rumah mereka. Bahkan, tim medis yang sudah menggunakan penutup muka untuk menghindari hirupan zat kimi, banyak yang ikut menjadi korban. Di antara warga yang menghirup zat kimia, ada yang meninggal di tengah perjalanan dan diantara mereka ada yang meninggal ketika menunggu evakuasi.
Firas yang juga kehilangan Ibu, Paman, Istri, dan anak-anak tesebut menambahkan, banyak keluarga yang meninggal di atas tempat tidur mereka. Hal itu disebabkan, serangan senjata kimia tersebut terjadi tengah malam, disaat warga tengah terlelap dalam tidur mereka.
Warga lain yang juga petugas medis, murad menuturkan “ pada pukul 2.30 setelah tengah malam, kami mendengar suara-suara aneh dari tembakan rudal, setelah itu, kami mendengar dari pengeras suara yang mengatakan bahwa kami mati karena lemas” tuturnya
Murad yang keluarganya ikut tewas dalam serangan zat kimia tersebut melanjutkan,” saya segera bergegas keluar mengendarai mobilku untuk mengevakuasi para korban. Sekitar seperempat jam, saya telah mengevakuasi lebih dari 25 anggota keluarga ke luar kota Zamalka, akan tetapi, serangan 8 rudal lebih yang mengandung zat kimia yang menargetkan wilayah padat penduduk tersebut hampir mustahil dapat mengevakuasi seluruh warga kota” lanjutnya
Sementara itu, Ahmad seorang warga biasa mengatakan bahwa dirinya kehilangan kesadaran setelah menghirup gas beracun. Ia baru sadar ketika sudah berada di rumah sakit lapangan. Tim medis melepas seluruh pakaian yang menempel badannya, yang sudah terkontaminasi dengan zat kimia. Tim medis juga menyiramnya dengan air khusus untuk menghilangkan pengaruh gas beracun yang sudah terhirup {hunef/kiblat.net}
(dari Buku Ayaturahman Fie Jihadi Suriah)
0 Komentar