![]() |
ketika mesjid kembali di jadikan pusat peradaban seperti zaman Rasulullah |
Kita rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan
Kita rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan
Kita rindu zaman ketika daurah menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap pengisi program yang di paksakan
Kita rindu zaman ketka tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan
Kita rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan, hujatan, dan obyekan,,,
Kita rindu zaman ketika nasehat menjadi kesenangan, bukan su`uzhan atau menjatuhkan
Kita rindu zaman ketika semua memberikan segalanya untuk dakwah ini
Kita rindu zaman ketika nasyid “ ghuraba” menjadi lagu kebangsaan
Kita rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar berjalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh dakwah di desa sebelah
Kita rindu zaman ketika pergi liqo` selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan, dan quran terjemah ditambah sedikit hafalan
Kita rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo` dengan uang jatah belanja esok hari untuk keluarganya
Kita rindu zaman ketika seorang murabbi sakit dan harus dirawat , para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya,,
Kita rindu zaman itu,,, ya rabb,, jangan kau buang kenikmatan berdakwah dari hati-hati kami
Ya rabb,,,, berikanlah kami keistiqomaahan di jalan dakwah ini
0 Komentar