Alhamdulillah nikmat yang harus disyukuri atas capaian ini, santri-santri Hidayatullah Batam berhasil menjaga tradisi juara. KEJURDA IV Tapak Suci PIMDA 156 yang diadakan hari Sabtu-Ahad 15-`16 Februari di Mall Botania. 13 emas 16 perak dan 10 perunggu membuat Hidayatullah menjadi Juara umum III.
Anak-anak sangat kaget dan terkejut riang karena kontingen mereka menjadi salah satu juaranya. Karena memang sebelum berangkat ke arena kejuaraan mereka semua memahami bahwa ini bukanlah skuat terbaik yang ada. Event yang sama 2 tahun lalu Hidayatullah meraih juara Umum I membawa piala bergilir walikota dan trofi juara umum, namun keadaan berbeda dengan sekarang karena panitia terus berimprovisasi pola kejuaraan agar lebih baik dan berkelas.
![]() |
Ustadz Fattah , Ust Ilham haliq, Ust Angga, dan Ust Reza. |
Aku benar-benar menjadikan moment itu sebagai salah satu moment terbaik yang pernah aku lalui selama mendampingi santri Hidayatullah Batam. Memang tidak mudah mempertahankan juara, namun lebih sulit adalah mempertahankan motivasi dan mimpi yang sama meskipun keadaan yang berbeda. Aku bersama teman-teman yang hebat, Wahyu Erlangga, Ilham Haliq Parapat, mereka berdua adalah partner yang sama-sama berjuang untuk melatih anak-anak. Kami sudah membaca peta pertandingan dengan kaca mata kami, anak-anak yang kami bawa akan mengeluarkan kemampuan terbaik, namun kita tidak bisa memasang target setinggi langit. Bukan pesimis, namun hasil musyawarah kami bertiga mengambil kesimpulan bahwa anak-anak haruslah diberikan pemahaman dan pengertian. Mereka sudah menjadi juara sebelum bertanding. Karena mereka mengalahkan rasa takut, rasa malas dan melawan rasa sakit. Kami sudah bahagia dengan kinerja mereka dalam berlatih yang memiliki motivasi tinggi.
![]() |
Berfoto dengan kamera hp, karena Kamera Canon yang biasa sudah habis batreinya. |
Aku juga bahagia karena memiliki teman-teman pengasuh yang mendukung penuh. Banyak yang menaruh harapan pada kami dengan mengirimkan doa dan dukungan. "Antum fokus saja di gelanggang dampingi anak-anak, biar kami jaga santri di pondok". Begitulah ucapan mereka untuk meyakinkanku bahwa anak-anak di pondok aman dan terkendali.
Piala ini untuk mereka, rasa bangga dan takjub aku curahkan kepada mereka santri-santri hebat. Selama kejuaraan selalu memberikan pesan yang harus mereka jalankan. "kita disini bukan hanya bertanding nak, kita juga berdakwah. Jalankan kewajiban seperti biasa. Sholat jangan tinggal, jagwa wudhu sepanjang waktu. Dhuha, tahajud dan wirid jangan ditinggalkan. Kalian berdakwah dengan akhlak kalian. Jaga batasan dengan lawan jenis, kalian adalah Duta Pondok pesantren Hidayatullah. Wajah pondok ada pada kalian."
![]() |
Ucapan syukur dan selamat sebelum kembali ke Pondok |
Karena sudah larut malam, kami harus kembali pulang ke pdondok. Mengingat besok mereka harus kembali kesekolah seperti biasa. Aku hanya menyampaikan ucapan terima kasih dan syukur di hadapan mereka sebentar saja. "Kalian sudah menjadi juara untuk diri kalian, meskipun ada yang tidak membawa medali. Semua yang hadir disini adalah sang juara dan kalian akan tertulis dalam lembar sejarah. Bahwa 10-20 tahun yang akan datang nama-nama kalian akan dikenang bahwa Hidayatullah telah kalian tinggikan melalui pencak silat Tapak Suci ini. ustadz akan menjadi saksi bahwa kalian adalah yang terbaik dari yang paling baik."
0 Komentar