Tulisan sederhana ini abang tuliskan sebagai permintaan maaf karena tidak bisa mengantar ente ke pelabuhan. Padahal memang jauh-jauh hari abang mau mengadakan acara kecil dan sederhana untuk sebagai kenangan sebelum berangkat meninggalkan kami. Tapi, semua ini sudah Allah swt takdirkan dalam lauhil mahfudz. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, awal kali bertemu mengabarkan bahwa perpisahan akan kita alami, itulah hidup. Tapi, meskipun raga terpisah, kita tetap bisa bersama dalam ikatan ukhwah Islamiyah.
Abang dari awal bekerja sama di pengasuhan santri Ponpes Hidayatullah banyak yang menjadi kenangan dan kisah unik untuk ditulis. Ente adalah sosok yang baik dan sholeh, santun pada orang yang lebih senior, bertanggung jawab dengan amanah yang telah diberikan, dan sangat totalitas terhadap pekerjaan. Abang sangat salut dengan kinerja ente beberapa bulan disini, siap diislah dan mendengarkan kritik. abang salut dengan kesungguhan ente.
Kemaren ketika sebelum abang pulang ke Riau, kelas 12 sudah abang kumpulkan untuk mengadakan sedikit acara kecil sebagai pelepasan dan doa untuk keberangkatan ente ke Pakistan. Mereka meminta izin untuk membeli sesuatu sebagai hadiah kenang-kenangan dan ucapan terima kasih atas ilmu dan didikan selama ente menjadi pengasuh di Hidayatullah.
Abang tak bisa berikan apa-apa, hanya doa yang selalu abang panjatkan agar Allah swt memudahkan urusan ente selama belajar di Pakistan, semoga segala urusan menuju keberangkatan hingga proses studi di Pakistan selalu diberikan pertolongan oleh Allah swt.
Semua yang telah ente kerjakan di Hidayatullah akan terus terkenang menjadi sesuatu yang baik untuk diingat. Niat yang tulus serta keikhlasan yang tinggi akan menjadi amal jariyah untuk ente dan orang tua yang mudah-mudahan menjadi asbab ente masuk surga Allah swt.
Pesan abang untuk ente, terus perbanyak ibadah, niat senantiasa diperbaiki dan diperbaharui. Sebagaimana pesan Ustadz-ustadz kita di pondok, untuk senantiasa "Tajdidun niyah", karena iblis tidak pernah berhenti dan putus asa untuk menggoda kita agar menjadi pribadi yang buruk. Jangan salah niat untuk belajar di negeri orang, jangan hanya bercita-cita mendapatkan gelar dan pujian manusia, tuntutlah ilmu seluas-luasnya, dan jangan merasa lebih baik dari orang lain sehingga kita mudah menyalahkan amal orang lain. Jadilah pribadi yang mudah menolong dan tidak menyusahkan orang lain agar Allah menolong kita dan menjauhkan kita dari orang-orang Dzolim dan lalim. Jangan lupakan orangtua, surga ente ada dikakinya. Berbaktilah senantiasa dengan tidak putus komunikasi dengannya.
Kami disini di pondok akan terus berdoa agar ente segera kembali untuk mengajarkan ilmu yang telah diraih di negeri orang. Abang minta maaf jika selama kita berkomunikasi dan bergaul, ada tutur kata yang terucap tingkah laku yang tak menyenangkan perasaan ente, abang susun sepuluh jari minta maaf.
Selamat belajar, semoga menjadi ulama besar yang bermanfaat untuk orang banyak.
dari Hamba Allah yang Fakir, Muhammad Shiddiq Ghazi
0 Komentar