Masa muda adalah masa paling menentukan untuk hidup di masa depan. Sehingga tidak heran kita dapatkan sebuah kisah-kisah menarik seputar pahlawan dan tokoh berpengaruh dalam kehidupan manusia yang mereka memiliki masa muda cemerlang. Cemerlang itu adalah masa muda mereka yang selalu diisi aktivitas berkualitan untuk menempa diri mereka jadi lebih baik. Tidur sedikit, makan teratur, hidup disiplin, memiliki cita-cita besar, dan lebih banyak bergerak untuk mimpi daripada menyambung hidup.
Aku ingin sampaikan sedikit nasehat untuk para santri yang saat ini memiliki masa produktif atau masa emas dalam menempa diri.
Nak, gunakanlah masa mudamu sebelum engkau menyesali apa yang engkau lakukan saat ini disaat tubuhmu sudah mulai sepuh, pandanganmu sayup layu, jalanmu terbopoh rapuh. Gunakanlah masa mudamu dengan menambah ilmu seluas-luasnya, menempa diri sebaik-baiknya, memiliki impian setinggi-tingginya.
Hidup ini adalah ujian, engkau harus mempersiapkan hidupmu untuk menghadapi ujian yang datang silih berganti tanpa henti. Dan engkau tahu? ujian itu berhenti ketika nafasmu sudah berhenti. Belajarlah nak, gunakan masa mudamu untuk menuntut ilmu. Carilah ilmu yang ingin engkau raih, dalami itu dan jadilah seorang ahli. Namamu besar jika engkau gunakan masa mudamu dengan aktivitas besar. Dan sebaliknya, namamu akan menjadi abu yang berhamburan tak bernilai, jika masa mudamu engkau gunakan untuk hal yang tak bermanfaat bahkan untuk hidupmu saat inipun tak ada fungsinya.
Belajarlah nak, jika ingin merasakan pedihnya kebodohan, maka gunakanlah masa mudamu dengan aktivitas bodoh. Belajarlah nak, masa emasmu ini adalah karunia Tuhan yang para pendahulumu dulupun berharap mengulangnya kembali. Namun itu tidak akan pernah terjadi.
Ilmu itu ibarat air yang berada di tengah padang pasir tandus, membuat siapapun yang berada diantaranya membutuhkan air itu dan memperjuangkan nyawanya untuk bisa meneguknya. Ilmu itu adalah mutiara yang berada di dasar laut, tak ada yang bisa menyentuhnya kecuali orang yang berjuang sekuat tenaganya.
Ilmu itu ibarat matahari yang menghapus gulita, menghangatkan manusia dan menerangi dunia. Jadilah sosok yang kehadirannya dinanti, dan kepergiannya dirindui dan itu tidak akan engkau raih kecuali engkau memiliki ilmu dengan kapasitas yang tinggi.
0 Komentar