Dirumah sakit

Setelah setahun mendapatkan sukses finansial dan memperoleh kehidupan yang mewah, saya mengalami sakit parah, mengidap TB dan harus masuk rumah sakit. Di sanalah saya mulai berpikir. Apa sebenarnya yang terjadi pada diriku ? Apakah saya hanya terdiri  atas tubuh, dan tujuan hidupku hanya untuk memuaskan tubuhku? Sekarang saya mengerti bahwa malapetaka yang menimpaku adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepadaku, sebuah kesempatan untuk membuka mataku.

Pada suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan dan terjebak hujan, saya berlalri mencari tempat untuk berteduh. Ketika itulah saya menyadari, “Tunggu beberapa saat, tubuhku basah, tubuhku berkata ’saya basah’ “ kejadian ini mendorongku berpikir untuk mengatakan bahwa tubuh seperti keledai, ia harus dilatih untuk mengenali arah tujuan. Sebaliknya, keledai akan menuntunmu ke arah ia akan pergi. Sejak saat itu saya mulai muak dengan agama yang saya anut sekarang.
Saya menulis beberapa lagu, seperti “ The Way  to Find God Out”. Saya bahkan semakin jauh terkenal dalam dunia musik. Sesungguhnya saya benar-benar mengalami masa sulit karena menjadi terkenal dan kaya, sementara pada saat yang sama saya pada tahap menganggap Buddha sebagai agama yang benar dan mulia, tetapi saya belum siap meninggalkan kemewahan dunia. Juga, saya begitu lekat ke dalam dunia dan belum siap menjadi seorang biarawan sering mengucilkan diriku dari masyarakat.

Saya mencoba ajaran Zen dan Ching, numerologi, kartu tarot, serta astrologi. Saya juga mencoba untuk kembali kepada injil, tetapi tidak menemukan apa-apa. Pada saat itu, saya sama sekali tidak mengenal Islam. Dan kemudian, apa yang saya anggap sebagai keajaiban datang. Saudaraku baru saja mengunjungi sebuah masjid Yerusalem dan dia sangat terkesan, karena pada satu sisi suasana begitu hidup ( tidak seperti sinagog atau gereja yang kosong), dan di sisi lain, karena atmosfer damai yang menyelimutinya

    Bersambung ke part 3.....