Persahabatan seharga tiket pesawat Cairo-Jakarta



     Persahabatan itu indah, masuk kedalam fikiran dalam dan jauh, sulit untuk dihilangkan. Dan pertemuan ini mahal, membutuhkan tiket-tiket. Tiket Batam-pekanbaru, tiket Semarang-pekanbaru, tiket Padang Panjang-Pekanbaru,tiket solo-semarang-pekanbaru , tiket mesir-Jakarta-Pekanbaru, tiket Tasik serai-Pekanbaru, tiket Pujud-Pekanbaru, tiket Desa kota Pinang-pekanbaru, desa yang konon katanya tidak ada ponsel dan tower, jadi wajar akalu nelvon Miswandhie JR. susah, suara tak jelas, kadang mati sendiri. Tiket kota Tasik serai, kota yang manjadi satu-satunya kota tidak ditemukan aspal. Aku juga pernah dengar kalau Tasik serai di sebut kota serba salah, mengapa serba salah, akan kuceritakan kepada kalian dengan senang hati kawan, Dibilang serba salah karena kalau hujan, jalan-jalanan di sana hancur, becek, mobil tak bisa lewat motor bisa, tapi membutuhkan 2 jam per 1 Km karena memang dominan tanah kuning di sana.

   Dan kalau musim panas, atau kemarau, abu seperti awan, tebal tak bisa jalan dilihat. Itu katanya, aku dengar dari orang yang tinggal di sana. Kalau tidak percaya, tanyalah pada mereka, yang saat ini menjadi penduduk Kota tasik serai, mereka akan diam, jawaban mereka diam dan senyum, itu artinya "iya, memang benar, apa yang ditulis shiddiq", hehehehe


    Aku posting foto lama ini, karena ntah kenapa aku rindu dengan mereka, rindu dengan persahabatan yang tak terbatas tak terhalang oleh jarak dan waktu, apalagi hanya pemasalahan daerah, itu bukanlah masalah tetapi bencana, hehehe, tidak, tidak tidak, aku bercanda saja. Untuk kami, yah, kita yang ada di foto-foto ini aku bis memastikan, kita tahun depan tidak akan berkumpul seperti ini lagi. Karena ada salah satu teman kita yang dibawa lari oleh perempuan lain, gara-gara dia "diculik" oleh perempuan misterius itu, dia kehilangan statusnya, yang awalnya Bujang menjadi...... ah sudahlah, aku tak tahu apa istilahnya. Foto-foto ini juga karena kameranya, jauh-jauh dari mesir ke Pekanbaru hanya untuk minum teh manis dingin, dan menyumbangkan uang 30 ribu RUPIAH, kami minta banyak tapi tidak mau, aku memaklumi, karena dia memang anak panti, anak PANTI. Aku tak mau menyebut namanya, nanti dia malu gara-gara pelitnya setengah mati, nanti bisa-bisa aku dilaporkan ke polisi karena pencemaran nama baik, jangan kalian tanya siapa dia, aku tak akan sebutkan, apapun alasannya, karena dia punya akun FB dan pasti bisa lihat apa yang aku tulis, aku tak akan sebutkan namanya, jangan paksa ak unntuk menyebutkan, tolonglah, jangan paksa, tapi kalau untuk menuliskan akun fbnya aku bisa, Mustafa Kamal nama akunnya. Aku tak mau sebutkan ke kalian, cukup aku tulis saja, mudah-mudahan dia tidak mengetahuinya.

Solo, Padang, Pekanbaru


       Eh, kenapa pulak panjang lebar aku tulis tentang dia, bujang yang kini sudah menikah itu tidak perlu kita bahas, sudahlah, jangan di baca tentang dia. Aku hanya ingin bercerita tentang satu sahabatku yang sangat kuat menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan, kalau ada mata pelajaran tentang sahabat dan pertemanan, dia adalah ahlinya. Ujian terbuka, ujian tertutup, ujian buka tutup, satu penguji, tiga penguji, sepuluh penguju, bahkan satu desa yang menguji memberikan pertanyaan tentang persahabatan, dia pasti akan jawab panjang lebar. Bahkan ia akan menjawab dari A sampai Z. Seandainya penguji yang satu desa itu berumur 63 tahun, maka sampai khatam hidup sang pengujipun tidak akan selesai untuk dia menjawab arti persahabatan itu. Aku salut dengannya, dan aku tak mau menyebutkan namanya, sekali lagi menjaga kode etik dan aku khawatir nanti bisa-bisa di laporkan ke Satpol PP bahwa aku telah memujinya berlebihan. Baiklah, aku akan jelaskan kepada kalian mengapa dia ahli dalam persahabatan. 

Dari berbagai kota dan negara, berkumpul hanya demi segelas ini

     Dia datang ke Pekanbaru dari Duri, jauh-jauh mengendarai sepeda motor hanya untuk bertemu kami, yah kami sahabat-sahabatnya. Aku berfirasat, dia rindu bertemu manusia-manusia gila yang diloloskan oleh pemerintah untuk kuliah di Unviersitas-universitas. Karena selama kami bertemu, berkumpul, tak ada jarak satu menitpun, kecuali kami pasti tertawa, membahas hal-hal yang sudah lama berlalu, kami selalu tertawa, bahkan mengungkit hal tak penting sekalipun, pasti kami tertawa, mau tahu apa contohnya, kami pasti akan tertawa apabila ingat saat membahas lauk yg kami makan setiap hari. bayangkan kawan, kami tertawa hanya bahas lauk, padahal kita semua tahu, bahwa lauk bukanlah tema yg lucu, tapi kami tertawa,. Nah, Dia datang untuk melihat kami, menemui kami yang kebetulan tinggal jauh, ada yang di Negeri Batam, di Desa semarang, Desa Solo, Desa Padang, Desa pekanbaru, kota Tasik Serai, dan Kota pujud, kalian pasti bertanya-tanya kok pekanbaru desa, bukankah dia kota, yah memang dia kota, aku sebutkan kota itu artinya desa dan desa itu artinya kota, kalian bertanya lagi, kok bisa gitu,? ah terserah akulah, aku yang menulis. hehehe

    Nah, kami datang dari jauh, bahkan 3 sahabat kami datang dari Cairo-Mesir, bayangkan kawan, jauh-jauh dari Benua afrika ke Benua Asia, Asia Tenggara, Indonesia lebih tepatnya, lebih tepat lagi di pekanbaru hanya untuk minum teh manis dingin dan tertawa-tawa. Kalian bisa bayangkan, betapa mahalnya hidup ini, sampai tertawapun orang harus mengeluarkan uang banyak untuk membeli tiket penerbangan antar benua.

Setelah makan, langsung mengabadikan moment


     Dia datang dengan sepeda motor, kemudian bersenda gurau dengan sahabat-sahabatnya yang sudah lam tidak bertemu, kemudian, makan bersama, kemudian bercerita, kemudian sholat, kemudian, tidur, kemudian bangun, baru kemudian pulang. Bayangkan betapa mahalnya dan berartinya sahabat bagi dirinya. Aku tidak pernah menemukan manusia yang sangat cinta dengan sahabat-sahabatnya seperti dia. Aku rasa 100 tahun sekali Allah menciptakan manusia seperti dia.


   Dia dengan bangga mengatakan, " aku rindu sekali dengan kalian" kepada kami. Aku mendengarnya itu, di hadapanku langsung, aku tidak salah dengar, tidak ada satu hurufpun luput dari gendang telingaku. Karena memang telinga ini masih bagus pendengarannya, dan aku memang adalah abdi yang amanah menjaga pemberian Allah. Dia menempuh perjalanan 140 Km hanya untuk menemui manusia yang bisa membuatnya tertawa. itulah sahabat, kalian ingin tertawa puas, tertawabahagia, tanpa bayar, tanpa terpaksa, milikilah sahabat, kalian akan bahagia. seperti dia, seperti aku, seperti kami yang bahagia dengan persahabatan ini. aku sangat bahagia.

Makan ajalah kerja kami di sana


Lagi, persahabatan bagi dia sangatlah berarti. Sebagaimana berartinya mutiara bagi kerang, ia rela menjaganya sepanjang waktu, sepanjang hari, sepanjang nafasnya berhembus. Berartinya air bagi kehidupan, berartinya Akar bagi pohon, dan berartinya Gunung bagi bumi.


       Ah sudahlah aku menulis, sudah lelah jariku mengetik. Namun ingat, cerita ini belum selesai, aku masih akan bercerita panjang kepada kalian. Untuk kalian yang adaa di foto-foto ini, ingatlah satu kalimat dari hamba yang lemah ini, " sahabatmu adalah dirimu yang tidak ada di tubuhmu, ia juga harus engkau jaga ". Bijak nian kata-kataku ini, seperti pujangga melayu yang berwibawa tinggi. Intinya aku memiliki kepedulian yang tinggi dalam persahabatan ini. Oh iya, orang yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persahabat itu adalah sahabatku. Aku tak akan menyebutkan namanya nanti Elduwano Puakesuma tahu kalau aku menceritakannya. Cari saja sendiri, apabila sudah bertemu, belajarlah kepadanya tentang persahabatan, tentang nilai pertemanan yang mahal dan berharga. Hidupmu gelap, kosong, dan pengap apabila tidak memiliki sahabat. Belajarlah kepadanya, tak perlu bayar uang bulanan, tak perlu bayar uang buku, uang DKS, uang Organisasi, Uang pembangunan, tak perlu, cukup temui dia, dan tanyakan pertanyaan yang ingin kau ajukan. Jika pertanyaanmu tepat, maka kau akan mendengar penjelasannya dari matahari terbit sampai terbenam, dan kau akan dapati dia masih menjelaskan. Kau pasti tercengang, akupun tercengang, mengapa ada ide seperti itu dalam tulisanku ini. Ah sudahlah, tak usah kau risaukan itu, belajarlah padanya tentang persahabatan, kau akan paham. Aku tak pernah belajar padanya, cukup hidup bersamanya, sudah aku paham segalanya tentang persahabatan itu, cukup melihat tingkahnya kepada sahabat, aku sudah memahami. Karena dia adalah deskripsi persahabatan yang hidup.



Aku belum menuliskan tentang satu sahabatku Joni Iskan namanya, tapi,, ah sudahlah, lelah aku menulis. Lagianpun sudah mau azan Ashar.
Begitulah aku menuliskan tentang persahabatan ini. Mengapa aku katakan di Judul "Persahabatan Seharga  Tiket Cairo-Jakarta" karena ada beberapa sahabatku yang datang kemudian mengusahakan untuk bisa bertemu mereka dari Mesir, di Cairo lebih tepatnya.

#shiddiqstory
#DiamondGeneraion

Posting Komentar

0 Komentar