saudaraku, pernahkah kalian ingat mereka yang menjerit?
Apakah kalian pernah meneteskan air mata ketika mereka terluka?
Nyawa tiada arti, dibandingkan sebutir peluru,
Suara yang menjerit tak ada yang mendengar
Cahaya tak pernah menampakkan rupanya
Yang ada hanyalah api dan percikannya
Bangunan yang kokoh tiada arti ketika dihantam rudal yang marah
Darah yang tumpah seperti air yang menggenang
Mayat yang berselimut syahid seperti sampah yang tak berharga
Saudaraku,,,,,, mereka menangis
Mereka menjerit
Mereka meminta
Adakah secerca keadilan yang akan menyambut mereka
Masih adakah cahaya yang akan menerangi pagi mereka
Saudaraku,,,,,,,,,,,,,,,,
Bayi yang tak bernoda harus merasakan pahitnya debu penjajahan
apakah engkau masih akan tetap tenang di tempat dudukmu
apakah engkau masih akan terlelap dalam mimpimu
ingatlah tak akan lama engkau merasakan manisnya dunia ini
aka nada masa bagimu menangis dan menjerit
akan ada masa dimana engkau akan menyesal
masa yang membuatmu berteriak telah menantimu
masa yang disaat itu engkau merasakan pahitnya luka
manisnya perjuangan,indahnya kesyahidan
saudaraku,,,,,,,,,,
tak ada senyuman yang menemani kami disini
tak ada tawa yang menyambut kami disini
kami ingin merasakan cahaya
kami ingin merasakan kedamaiaan dan ketenangan
kami rindu kedamaia bukan untuk zionis
kami rindu ketenangan bukan untuk penjajah
kami ingin merasakan kedamaian dengan kemenangan yang kami lakukan
kami akan mengangkat panji Allah dimuka bumi ini
Kalimatullah adalah harga mati yang tak bias ditawar
Palestina akan bersahabat dengan merdeka
Palestina akan berteman bahagia
kini kami sedang berjalan untuk menujunya
saudaraku,,,,,,,,,,,
darah ini mengalir demi perjuaangan
batu ini berbicara untuk kemerdekaan
kami berlari untuk kemenangan
kami berpisah dengan orang yang kami sayangi hanya sementara
dan kami akan berjumpa di tempat yang indah
kami akan hidup untuk selamanya
untuk apa memanggil orang yang tuli
untuk apa berbicara dngan orang yang bisu
meski kami sedikit
perjuangan kami mengalahkan jumlah kalian yang pecundang
kalian hanya mementingkan perut kalian
kalian hanya menghangharapkan ketenangan fana
kalian korbankan kami untuk hidup yang berfoya tanpa makna
ingatlah hai manusia
kami tak akan menyerah,,,,,,,
kami tak akan menyerah,,,,,,,,
0 Komentar