Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya kami sampai juga di Malang. Kabut asap yang ditemani dingin menusuk membuat aku terpaksa mengeluarkan seluruh persiapan untuk membuat hangat tubuhku.
Ternyata Malang identik dengan rasa dingin, air minum yang pertama kali aku beli seperti dari dalam kulkas, padahal posisi air mineral itu dari kardus. Bayangkan betapa dinginnya Malang.
Air mandi yang disediakan jangan ditanya lagi, kalian pernah masukkan air ke dalam gelas besar kemudian di campur fengan es batu? Nah begitu lah persis air di Malang. Dingin!
Namun yang membuat aku senang disini adalah kulturnya. Orang disini sangat ramah-ramah dan senang diajak ngobrol. Kami mudah akrab dengan warga sekitar yang berdagang di sekitar acara kami.
Untuk teman-teman yang ingin bertamasya dengan keindahan alam, maka Malang adalah salah satu alternatif pilihan yang harus di perhitungkan.
Udaranya sejuk, alamnya hijau, warga sekitar ramah dan santun, tidak ada ancaman atau intimidasi bagi para pengunjung yang datang dari tempat jauh.
Aku ingin sekali datang lagi ke tempat ini, terutama dengan sahabat-sahabatku Diamond Generation, karena disini pasti kami akan senang dan bahagia dengan keindahan alam dan suasananya. Karena akan sambutan "dinginnya" akan membuat kita penasaran dan ketagihan.
| Pertama datang harus semangat. |
| Saat di babdara Hang Nadim Batam |

0 Komentar