Saat ini umat Islam sudah mulai melupakan kehebatan sejarah agamanya, para pemuda dan pemudi hampir-hampir tidak mengenali para sahabat Nabi dan tabi`in yang memiliki tingkat ketaqwaan sangat luar biasa bukan hanya dari aspek ibadah tetapi dalam menuntut ilmupun mereka sangat luar biasa semangatnya, yang mana kita tidak mampu menandinginya. Dalam hal menuntut ilmu, sebenarnya para pelajar saat ini sudah memiliki role model untuk menjadikan diri mereka berkemampuan diatas rata-rata.
Membaca contohnya, sekarang karena dengan kuatnya arus gelombang teknologi yang menguasai diri pemuda dan pemudi muslim saat ini, sehingga mereka lebih nyaman gadget ditangannya dari pada buku-buku yang memiliki lautan ilmu. Syeikh Muhammad Nashiruddi Al Albany menghabiskan waktu selama 12 jam sehari untuk membaca buku-buku hadist di perpustakaan. Ini sangat luar biasa, menghabiskan separuh hari untuk berkutat dengan huruf-huruf pengangkat derajat. Al Hasan Al Lu`lu-i selama 40 tahun tidak tidur kecuali kitab berada di atas dadanya. Abu Nu`aim Al Asbahany ula yang menulis kitab Hilyatul Awaliyaa` tidak berjalan kecuali bersamanya kitab yang dibaca. dan masih banyak lagi contoh-contoh para ulama yang memiliki kesungguhan menuntut ilmu.
Seandainya pelajar saat ini, Indonesia khususnya mewajibkan para anak bangsa untuk menghabiskan beberapa jam waktu yang dimiliki dengan buku, tentu putra-putra terbaik negri ini akan lahir dan menjadikan negara Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat. Bukankah Allah SWT sendiri telah mengutamakan seorang penuntut ilmu. Dan seorang ahli ilmu lebih baik dari pada ahli ibadah tanpa ilmu. Para ahli ilmu seperti bulan purnama di malam hari yang cahayanya menghilangkan pekatnya gulita.
Hal dasar yang di tinggalkan anak-anak muda saat ini adalah, keutamaan-keutamaan ahli ilmu dan menuntut ilmu. Seandainya mereka mengetahui itu sebelum mereka mengenyam bangku sekolah formal tentulah semangat juang mereka dalam mencari ilmu akan besar dan tak terhentikan. nah, dengan demikian cendikia bermutu tinggi akan lahir dari negri indah nan subur ini.
Dengan kita mencontoh para ulama-ulama terdahulu dalam menuntut ilmu, seakan-akan kita seperti mengambil Air dari muaranya langsung kita akan merasakan kesejukan ilmu itu sendiri. Dan seperti seorang musafir yang kehausan kemudian menemukan sumber air jernih dan sejuk, Ia akan meminumnya dan menikmatinya. Begitu juga kita jika menjadikan para ulama sebagai panutan untuk mendapatkan Ilmu maka yang ada kita merasakan kebahagiaan dan rahmat Allah SWT.
![]() |
| Generasi emas dahulu mereka sangat mencintai Al Qur`an |
![]() |
| Al Qur`an adalah pokok dari semua ilmu yang dipelajari seorang penuntut ilmu |





0 Komentar