Kehidupan yang indah akan menjadi lebih indah disaat kita mampu melakukan tugas kita sebagai seorang hamba dengan baik. Allah SWT menciptakan kehidupan ini untuk menjadikan ladang bagi hamba-hambanya berbuat kebaikan, guna menuainya ketika di akhirat kelak. semua Muslim percaya itu. Disaat dunia menjadi gelap dengan kebodohan Rasulullah membawa cahaya dengan Islam. begitu pentingnya cahaya bagi manusia sampa-sampai Nabi kita rela merasakan getirnya perjuangan, perihnya hinaan dan serta sakitnya pengorbanan. itu tidak terlepas dari harapan Rasulullah kepada kita agar menjadi hamba yang dicintai Rabbnya.
Begitu memilukan jika kita melihat sejarah disaat Rasulullah menyampaikan kebaikan dan kebenaran justru di respon dengan hinaan dan lemparan batu sehingga darah Rasulullah yang bersih bercucuran, jangankan kita umatnya, Malaikatpun sampai tidak bisa menahan kesabaran atas perbuatan kaum Thaif saat itu kepada Rasulullah. Tapi dengan kelembutan dan kasih sayang Rasulullah justru mendoakan kaum Thaif agar anak cucu mereka menjadi orang sholih dimasa akan datang.
Itu sedikit bukti bahwa Rasulullah hadir di muka bumi ini untuk menebar benih kasih sayang.
Santri yang hendak berangkat ke Masjid |
Sejuk mata melihat generasi-generasi muda mempelajari Islam dan mengamalkannya, mencintai Rasulnya dan menelaah sejarahnya. Disaat sebagian kalangan sedang terhanyut oleh kenikmatan Duniawi yang fana, mereka terduduk sunyi didalam masjid. membaca kalam ilahi yang terkandung ilmu didalamnya. berinteraksi dengan sesamanya penuh kasih sayang dan santun. Suasana hening ketika azan berkumandang telah menerbangkan angin kesejukan dalam diri mereka, telinga yang terjaga dari suara-suara melalaikan selalu mendengar nasehat-nasehat sarat akan makna. itulah Penuntut Ilmu. Penuntut Ilmu yang allah akan angkat derajatnya, dinaungi oleh para Malaikat Rahmat, bahkan seluruh makhluk di air memohon ampun untuk mereka bukti keridhoan atas apa yang mereka lakukan. Pewaris Nabi gelarnya.
Perjuangan, kita mengingat betapa besarnya perjuangan para sahabat yang mungkin kita tidak mampu melakukannya dan bahkan mustahil. pernah kita berjuang seperti Bilal mempertahankan aqidahnya ? pernahkah kita berjuang seperti Sumayyah dengan pendiriannya? atau kita berkorban seperti Khadijah dengan hartanya? ini adalah perjuangan tingkat tinggi yang mustahil kita capai. meskipun demikian bukan berarti perjuangan telah usai, saat ini kita berada di tengah kondisi perjuangan yang berbeda medan dengan para sahabat. Anak yang berjuang melawan kemalasan di ranah pendidikan. orang tua yang berjuang melepaskan kepergian ananda untuk menempuh pendidikan. dan kita sebagai umat Islam berjuang memegang teguh pendirian yang telah di ajarkan Rasulullah SAW.
santri Hidayatullah Batam melaksanakan shoat maghrib di Bumi perkemahan |
Menjalankan tugas sebagai seorang hamba tidak terbatas oleh ruang dan waktu, Umat islam harus menjalankan dengan kondisi apa pun. bukankah sahabat pernah kehilangan nyawa karena hendak bersuci, ia menggulingkan tubuh layaknya seperti botol di tengah-tengah padang pasir yang saat itu sangat dingin, akan tetapi dengan ketaatan tingkat tinggi ia tidak peduli. artinya disaat perintah datang dan kita mengetahuinya, maka tidak ada alasan untuk meninggalkannya.
Santri Hidayatullah membaca Quran Surah As Sajadah dan Al Mulk |
Masjid adalah pusat peradaban Islam, ini tidak bisa disanggah dan di bantah oleh siapa pun, saat ini Lembaga pendidikan Islam adalah salah satu wadah yang akan mencetak generasi Robbani melalui Masjid. berada ditengah-tengah hamba Allah yang taat adalah sebuah karunia yang besar dalam kehidupan ini, betapa tidak, bukankah kita aka merasakan dampak dari ketaatan mereka, Rasulullah mengumpamakan seorang yang berteman dengan penjual parfum maka dia akan ikut merasakan baunya, maksimalnya dia akan diberikan parfum itu sebagai hadiah. nah begitulah kita hidup di tengah-tengah hamba yang taat, kita akan malu jika bermaksiat, malu jika melakukan kesalahan dan pelanggaran yang telah Allah tetapkan, dan sebaliknya kita akan memiliki energi positive untuk terus beribadah, membaca quran, mempelajarinya, mengikuti halaqoh ilmu, berinteraksi dengan cara Rasulullah. ini adalah karunia besar bukan?
" Barang siapa yang menempuh suatu perjalanan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga" ( Al Hadist)
" Barang siapa yang menempuh suatu perjalanan untuk menuntut Ilmu allah akan membentangkan baginya jalan menuju surga, para malaikan akan menaunginya, malaikat-malaikat yang ada di Langit dan di Bumi beristighfar untuk mereka bukti keridhoan."
Dan masih banyak lagi hadist-hadist yang menjelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu, keutamaan menuntut ilmu sangat banyak apalagi mengamalkan ilmu. Rasulullah adalah Guru terbaik dan menghasilkan Murid terbaik, yaitu Sahabat Radhiayallahu Anhum. dan jika kita ingin menjadi generasi terbaik layaknya para sahabat, tabi`in dan tabi` tabiin, maka tirulah cara mereka belajar, cara mereka memperlakukan guru, memperlakukan waktu, memperlakukan orang tua. sehingga hasil yang didapat maksimal.
Beberapa santri |
Senyum Bahagia selalu terpancar dari hati yang merdeka |
0 Komentar