Selamat jalan sahabat!!!!!
Ada yang masih ingat ini kapan terjadinya?
22 Juni 2014 masih pagi sekali kejadian yang menegangkan ini, Jumlah kita masih 54 Diamond ketika itu, Jumlah yang banyak untuk beberapa tahun belakangan. dan setidaknya kita bisa berbangga karena menjadi lebih baik dalam angka dari sebelumnya. ini yang patut kita syukuri. !
Setelah sekian lama kita menunggu moment berharga ini, akhirnya kita sampai juga pada titiknya. kita tidak akan lagi mendengarkan pengumuman dari masjid untuk berkumpul, tidak ada lagi tanda tangan bukti kehadiran kita di masjid, tidak ada lagi berdiri lama untuk mengambil makan, tidak ada lagi teguran yang membuat kepala ini tertunduk dari pengasuhan, tidak ada lagi sembunyi-sembunyi ketika ada pengasuhan di sore hari. tidak ada lagi,, semua sudah berakhir disini.
Tidak pernah terlintas sekalipun akan ada yang pergi meninggalkan persahabatan ini, tidak pernah sama sekali. Mimpi yang selalu terucap adalah untuk bisa terus bersama, tertawa, bahagia. Rasanya melihat seragam hitam-hijau ini seperti memakai baju Raja yang tidak semuanya bisa menggunakannya. Ada kesenangan yang bercampur padu dengan kesedihan diwaktu yang bersamaan. Bahagia tiada terkira akhirnya Kita bisa benar-benar menjadi Alumni bersama, setelah sekian lama kita berjuang untuk bisa bertahan lebih lama, setidaknya dapat membuat kedua Orang Tua tersenyum bahagia sambil meneteskan air mata disaat nama kita dipanggil bersama karya sederhana. Sedih yang tidak terbendung karena kebiasaan tertawa bersama, bercerita, saling menghibur, saling mendukung, hingga merasakan kesulitan perjuangan untuk terus belajar di Pondok akhirnya akan ditinggalkan. Yah, Inilah waktu, tidak bisa diputar kembali, kebahagiaan kebersamaan dalam persahabatan akan teerkikis seiring berjalannya waktu. Kesedihan itu sampai membuat air mata membasahi pipi, kesedihaan yang tidak bisa tersampaikan oleh lisan. Hanya Hati yang meronta dalam diri. saat-saat indah yang dijalani bersama akan hilang.
Memikul beban yang berat dengan senyuman hanya akan terlihat ketika saat-saat bersama, dan ini tidak akan lagi terulang. perpisahan itu telah datang menjemput dan membawa ketempat yang membutuhkan senyuman dan warna Kita. Disaat mengeluh karena beban hidup yang berat, dihampiri oleh sahabat yang selalu setia bersama untuk menghibur kini tidak ada lagi. Hanya mengadu kepada Sang Maha Pemberi kebahagiaanlah kita mengadu, menceritakan segala peluh, mencurahkan rasa rindu yang tidak pernah luntur oleh waktu. Aku ingin bertanya kepada kalian? Dimana akan ada tawa antara kita lagi? Dimana akan ada canda di ruang kecil itu? Dimana akan ada tempat untuk berebut makanan saling dan menertawakan ? Dimana akan ada tempat yang berlari bersama mengejar waktu ?
Kini aku hanya bisa berdoa kepada-Nya, untuk memberikan waktu agar kebersamaan itu kembali lagi meskipun hanya sekejap. Aku ingin melihat senyuman kalian yang membuat beban ini hilang. Aku ingin mendengar teguran kalian, aku ingin merasakan rangkulan Persahabatan kalian.
Lihatlah, waktu tidak bisa menghentikan senyuman itu. Tempat tidak bisa menegur bahagia kita !
![]() |
Imam dari Pak Ketua |
![]() |
Ketua yang imam |
Kita telah bersujud kepada Sang Maha Mendengar keluhan dan tangisan serta harapan kita. Ini adalah moment terakhir kalinya yang kita lakukan bersama. bersyukur untuk sebuah pencapaian yang sangat Kita harapkan selama bertahun-tahun lamanya. Bersyukur karena sudah bersama menggapai mimpi, mimpi untuk menjadi seorang Alumni Jauhari. Air mata terus mengalir deras disaat hati mengetahui bahwa ini adalah waktu terakhir kalinya kita bersama. 54 Alumni akan kehilangan sahabat yang selalu ceria, sahabat yang tidak pernah jatuh akan keluh kesah. Kita sangat menyayanginya, tetapi kasih sayang Allah mengalahkan paduan kasih sayang Kita seluruhnya. Aku ingin mengucapkan selamat jalan kepadany. Efnu, Engkau telah bersama kami, hadir untuk menemani tawa dan keluh kesah kami. Engkau telah melengkapi kebahagian kami, berjuang bersama kami untuk menjadi seorang Alumni. Selamat Efnu, ! sampai saat ini engkau selalu dihati kami, setiap sebutan tahun wisuda, Nama Marhalah, dan Foto yang kami lihat, hati ini selalu berteriak ingin memanggilmu, mengatakan kepadamu bahwa kami bahagia, dan kami berharap engkau bahagia. Efnu, engkau bersujud syukur dibelakangku, doamu dan syukurmu telah mewarnai kami, mewarnai kita, mewarnai Diamond.
Saat langka kaki mulai menuju tempat sakral, menuju tempat dimana mimpi itu akan mulai terlihat. Disaat itu pula kebahagiaan membuncah tidak terbendung. Kini tiba saatnya kita akan mengakhiri menjadi seorang santri, tawa, canda, usaha, dan doa yang selalu kita ucapkan bersama akan berdiri tertinggal bersama waktu.
untukmu efnu,!
Air mataku membasahi
kenangan manis selama ini
susah senang kita jalani
bersama untuk menggapai mimpi
akankah terulang kembali
masa indah kita jalani
saat-saat indah kita jalani
dan kini Kau kan jauh pergi
Dimana
Akan ada tawa
senyum mesra diantara Kita
semoga engkau bahagia
Tetap syukuri semua adanya
karna diakhir nanti
kita kembali bersama
Sahabat!
masihkah ingat dalam benak ini
banyak canda tawa yang akhirnya menjadi tangisan
banyak air mata yang akhirnya menjadi keharuan
dan kau tahu kawan !
semua itu demi kebaikan
sahabat.!
Dan kini kita akan pergi jauh
jauh untuk sebuah mimpi
bersama doa ini, agar engkau selalu bahagia
sahabat untuk selamanya .!
Dimana
Akan ada tawa
senyum mesra diantara Kita
semoga engkau bahagia
Tetap syukuri semua adanya
karna diakhir nanti
kita kembali bersama
Dear sahabatku,
Efnu, mungkin tulisan ini sudah amat sangat terlambat untuk Efnu baca, tetapi setidaknya Hati ini sudah kehilangan beban untuk mengungkapkannya. Tulisan ini mewakili seluruh teman-teman yang kemaren tidak sempat menjenguk. percayalah Efnu, kami mendoakan,
Ketika mendengar Efnu telah pergi, ini seperti mimpi. Seakan-akan tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi. kenapa terlalu cepat Efnu tinggalkan kami. Kita kan belum selesai. Kita kan pernah bermimpi bersama untuk menjadikan Generasi kita The Best. Efnu, kapan kami lihat senyum ceria Efnu lagi, teman-teman kehilangan semangat Efnu yang setiap hari memberikan kekuatan untuk terus bertahan di pondok. Efnu, kita sudah menyanyikan bersama, bahwa kita akan menjadi sahabat untuk selamanya.
Kami kuat melepas dengan ikhlas Efnu pergi. tetapi bayangan yang terus terngiang-ngiang adalah angka 54. bukankah kita berjumlah 54 Mutiara yang akan memberikan warna bagi Dunia .? Efnu, kami ingin menyampaikan bahwa teman-teman sudah bertebar diberbagai tempat, kuliah dan mengajar, tentunya mimpi awal untuk memberikan warna kepada orang lain sudah tercapai. tetapi masih banyak lagi mimpi yang harus kita kejar dan raih bersama.
Efnu,, kami ingin mengirimkan air mata bahagia dalam setiap doa kami, bahwa kami menyangimu. kami merindukanmu Efnu. seandainya waktu bisa terulang kembali, kami ingin menjadi santri lagi, kembali menjadi kelas 6 yang hampir setiap saat bertemu. kita pernah berjuang bersama melawan rasa ngantuk, lelah, dan letih untuk menyelesaikan PG kita dan yang lainnya. PG yang kita sudah menyelesaikannya dengan sempurna. Sesempurna persahabatan Kita. Efnu, setiap kami melihat dan mengenang kembali bagaimana PG yang kita perjuangkan bersama, air mata ini selalu menetes, karena sebesar apapun usaha kami untuk berkumpul, tidak akan pernah angka 54 kami sebut, Engkau telah pergi jauh, hanya doa yang selalu menemanimu. semoga Allah memberikan tempat terbaiknya untukmu. Efnu, Engkau ingin mendengar doa kami?
Ya Rabb !
Dia sahabat kami, sahabat yang tidak mungkin kami bisa kami melupakannya, karena Engkau telah memberikan banyak waktu untuk bersamanya, karena Engkau telah memberikan kami waktu untuk mendengar suaranya, Engkau telah memberi kami waktu untuk melihat senyumannya,
Ya Rabb
kami mengetahui bahwa ia tidak akan bisa bersama kami untuk saat ini, tapi kami minta, kami mohon. satukanlah kami di tempat terbaikmu. Ia adalah sosok yang mencintaimu dan Rasulmu. ia adalah salah satu bagian dari Generasi kami ya Rabb, Generasi yang didalamnya ribuan untaian doa untuk mimpi kami.
Ya Rabb !
Engkau telah memberikan waktu untuk kami bisa bersama, menuntut ilmu Agamamu, membaca Kitabmu. berikanlah ia tempat yang membuatnya terus tersenyum seperti senyumannya ketika bersama kami. senyuman yang telah memberikan warna kepada kami.
Ya Rabb !
Bisakah Kami kembali bersama seperti dulu?
Bisakah Kami tertawa bersama seperti dulu?
Efnu, semoga Engkau bahagia disana, semoga senyumanmu terus terpancar dari wajahmu. Jika ada pertanyaan apakah kami masih mengingatmu setelah Engkau pergi.?
tanpa ragu kami menjawab, iya !
Kami tidak pernah melupakanmu, Idul Fitri kemaren teman-teman pergi kerumahmu mereka ingin melihat tempat pembaringan terakhirmu. Mereka ingin menyampaikan salam kepadamu. tidak peduli seberapa jauh dan sulit yang akan dihadapi teman-teman, Mereka tetap ingin melihatmu meskipun hanya nisan yang bisa terlihat. Efnu, itu setitik bukti bahwa dirimu masih ada dalam ingatan kami.dimanapun, bagaimanapun, dan kapanpun kita akan terus menjadi sahabat.
Selamat jalan sahabat,
Air mata ini akan menyampaikan salam hangat untukmu,,,
Doa kami akan memberikanmu senyuman,
Engkau ada
Disaat embun menyejukkan daun di pagi hari
Senyumanmu lebih menyejukkanku disaat sedih
senyumanmu menghilangkan lukaku disaat perih
Disaat Rembulan menghiasi gulita
Senyumanmu mengahadirkan tawa
Disaat Mentari menghapus Gulita
Senyumanmu memberikan bahagia
kau kusebut dalam doa
agar dirimu seperti air menghilangkan dahaga
seperti angin menyejukkan gerah
seperti purnama memberikan cahaya
kau kusebut dalam doa
agar sepi meninggalkanku pergi
agar perih hilang tak kembali
agar sedih terbang keatas tinggi
kau kusebut dalam doa
seperti air dari muara
seperti daun bersama pohonnya
seperti malam bersama bintangnya
seperti angin dengan kesejukannya
kau kusebut dalam doa
agar engkau bersahabat dengan bahagia
berteman dengan tawa
hingga luka tidak pernah kau rasa
Efnu, senyumanmu ada selalu bersama
karena kita sahabat untuk selamanya..
![]() |
Selamat jalan !! |
![]() |
Betri dan Almarhum |
Tidak ada yang menginginkan sahabatnya pergi tak kembali, tetapi ketika kepergiannya menghilangkan luka yang perih, mengikhlaskannyalah pemberian terbaik dari kami.
Kita tidak bisa lagi saling memberi kabar dan bertanya, tidak bisa lagi bertemu bertatap muka, tetapi kita bisa bersama dalam setiap doa. Engkau tenang di alam sana itu adalah harapan kami semua
.
.
![]() |
senyuman ini yang membayangi teman-temanmu |
![]() |
Jika kami mengetahui engkau akan pegi maka kami akan selalu disampingmu sampai waktu terakhirmu melihat kami |
![]() |
Beberapa Minggu sebelum Wisuda |
Setidaknya kita pernah bersama menggoreskan tinta sejarah cerita perjalanan panjang marhalah kita. Kami hanyalah manusia yang lemah yang tidak mampu memberikan segalanya apa yang Kita inginkan bersama, tetapi doa dan usaha adalah kelebihan kami untuk dirimu tetap bahagia disaat bersama dalam setiap tawa dan duka. Kami ikhlas melepas kepergianmu, teriring air mata ini yang menetes tak terkira karena sedihnya ditinggal sahabat yang tidak pernah putus asa. Sahabat yang sudah melangkah bersama untuk berusaha menjadi yang terbaik disetiap masa. Engkau selalu ada, hanya saja kita terpisah oleh alam yang berbeda. Terima kasih untuk semuanya yang pernah engkau berikan, semua yang engkau perjuangkan, dan semuanya yang engkau korbankan.
0 Komentar