Dalam sebuah kajian di daerah Sumatra Barat, Ust Demar Mietha, da`i yang ditugaskan oleh HASI sebagai relawan kemanusia Team HASI ke-3, mengisahkan sebuah karomah Jihad yang diriwayatkan secara mutawatir ( banyak orang ) di suriah.
Suatu malam, dua orang Mujahid melakukan Ribath, berjaga-jaga di daerah berbatasan dengan musuh. Malam itu, mereka hanya bermodal 20 butir peluru. Ditengah malam, kedua Mujahid ini melihat sebuah truk besar yang mengangkut logistic musuh.
Keduanya bermusyawarah, apa yang akan mereka lakukan terhadap truck logistic ini. Mereka memutuskan untuk diserang dengan pertimbangan. Biasanya jumlah pasukan yang menjaga truck logistic sedikit, kurang lebih sepuluh, pertimbangan kedua, katibah mereka sangat membutuhkan logistic demi kelangsungan Jihad mereka.
Akhirnya mereka menyerang truck itu dengan bermodal 20 butir peluru AK-47 yang mereka miliki. Apa yang terjadi, tembakan mereka dibalas serangan dahsyat dari musuh. Terjadilah tembak- menembak yang tidak seimbang. Hingga kedua Mujahid kehabisan peluru. Ajaibnya, suara tembak menembak berhenti seketika.
Kedua Mujahid ini nekat menunggu hingga iang menjelang dengan harapan mereka bisa mendapatkan Ghanimah logistic untuk pasukannya. Setelah fajar terbit, nampak truck besar bermuatan logistic tergeletak di jalan kaki gunung.
Merekapun turun, berjalan mengendap-endap. Khawatir ada musuh yang masih hidup. Setelah lama mengamati, tidak ada tanda pasukan yang mengawal truck tersebut itu masih hidup.merekapun memberanikan diri memeriksa truck itu. Keduanya mendapati mayat-mayat musuh tergeletak di truck dan sekitarnya dengan luka tembakan yang dahsyat. Semua penumpang truck itu tewas dengan luka tembakan. Setelah mereka menghitung-hitung jumlah tentara Basyar yang mati saat itu ternyata jumlah mereka lebih banyak dari peluru yang dimiliki oleh kedua Mujahid tadi.
Merekapun turun, berjalan mengendap-endap. Khawatir ada musuh yang masih hidup. Setelah lama mengamati, tidak ada tanda pasukan yang mengawal truck tersebut itu masih hidup.merekapun memberanikan diri memeriksa truck itu. Keduanya mendapati mayat-mayat musuh tergeletak di truck dan sekitarnya dengan luka tembakan yang dahsyat. Semua penumpang truck itu tewas dengan luka tembakan. Setelah mereka menghitung-hitung jumlah tentara Basyar yang mati saat itu ternyata jumlah mereka lebih banyak dari peluru yang dimiliki oleh kedua Mujahid tadi.
Tentara Basyar yang meninggal sekitar 30 orang. Sementara peluru yang mereka miliki hanya 20 butir. Dan malam itu mereka tidak bisa melihat musuh dengan jelas jadi mereka menembakpun tidak bisa dipastikan tepat sasaran semua. Artinya Allah telah membantu mereka dengan bala tentara yang tidak mereka lihat. Merekapun mendapatkan Ghanimah yang banyak, senjata dan bahan-bahan logistic.


0 Komentar