Sebut namanya Sumayyah, begitu pesawat RSL Salma Suriah itu memperkenalkan diri kepada kami team HASI ke-6 memang bukan nama asli, karena sebagaimana kebiasaan sebagian orang Suriah, mereka untuk sementara menyembunyikan identitas aslinya. Ini demi keamanan keluarga mereka yang tinggal di daerah yang masih di kuasai oleh rezim Basyar.
Pasalnya, jika rezim tahu ada yang bergabung membantu pejuang Islam Suriah. Ia akan mencari keluarganya kalau ditangkap, minimal di siksa dan dipenjara. Selebihnya dibantai. perawat ini baru sekitar dua minggu sampai RSL Salma. Beliau berhasil menyebrang ke daerah Mujahidin, walau resiko nyawa dan kehormaatan menjadi taruhannya. Tidak mudah melewati garis batas, harus melewati gunung dan hutan-hutan yang masih lebat untuk ukuran Suriah.
Dulu ia pegawai salah satu rumah sakit tentara di Provinsi Damaskus. Ia melarikan diri karena terancam nyawa, sebab, beliau terlibat dalam menangani para Demonstran yang terluka di awal Demonstrasi di suriah.
Bagi Basyar membantu Demonstran, walau dengan memberikan perawatan kesehatan atau pengobatan adalah tindakan durhaka terhadap negara. Ia tidak segan-segan menangkap dan menyiksa para tenaga medis. Bahkan tenaga medis, baik perawat, dokter, ataupun apoteker menjadi target utama milisi Syabihah Syiah untuk dibunuh. Bagi mereka, tenaga medis adalah tangan para pembangkang.
Pernah saya tanya, apa yang menyebabkan beliau rela bergabung dengan para pejuang. Salah satu alasannya yang membuat kami terkesima adalah, ia sering mendengar dan menyaksikan keajaiban-keajaiban yang ada pada para pejuang.
Salah satunya beliau kisahkan kepada kami saat itu adalah, pernah salah satu dekat domisilinya, tentara Basyar Asad dan milisi Syiah mengejar beberapa pemuda yang diyakini sebagai pejuang.
Beberapa pemuda ini kebetulan tidak membawa senjata atau tidak memiliki senjata. Pemuda-pemuda ini akhirnya melarikan diri ke dalam hutan yang terdapat di pinggiran kampung tersebut. Tentara-tentara itu pun mengejar kearah hutan tersebut.
Namun, tiba-tiba terdengar suara tembakan, dari dalam hutan. Dan kontak senjata pun terjadi. Beberapa saat kemudian, tentara-tentara tersebut melarikan diri sambil meninggalkan beberapa mayat temanya.
Beberapa waktu kemudian, pemuda-pemuda tersebut keluar dari hutan. Mereka bertanya, kepada warga disekitar, dari mana dan siapa yang menembak tadi. Warga pun tidak mengetahuinya dan balik terheran-heran. Akhirnya mereka menyadari bahwa itu adalah bantuan dari Allah, tentara Allah yaitu malaikat. ([1]
Dari buku Ayaturahman fie jihadi Suriah. Mas`ud Izzul Mujahid, Lc )
Terkadang kita mengatakan bahwa kesulitan-kesulitan yang kita hadapi seakan-akan tidak ada yang membantu. Kita merasa bahwa hanya usaha dan pengorbanan kita yang bisa menyelesaikan masalah itu. Padahal, ada sang Pemberi Masalah yang sudah menyediakan solusinya. Saudara-saudaraku,,,,, kesulitan yang kita hadapi di Dunia ini sudah ada solusi yang Allah sediakan. Hanya saja kita melupakan, mengabaikan dan bahkan meragukan apakah Allah membantu kita.
Tuhan yang ada di suriah dengan tuhan yang ada ditempat kita berada sama. Mereka para mujahidin sama-sama sholat menghadap Kiblat di Mekkah. Semua sama, hanya kita lupa dan belum menyadari bahwa Allah selalu ada untuk kita.shiddiqstory
0 Komentar