Fartunah, seorang wanita hitam mantan hamba sahaya Dzi Asbah, menitipkan surat kepada Umar bin Abdul Aziz yang berisi pengaduan bahwa seorang telah mencuri ayamnya dengan cara melompati pagarnya yang memang pendek. Lalu Umar membalas surat itu,
            “Dari hamba Allah , Umar Amirul mukminin. Kepada Fartunah As-Sauda, mantan hamba sahaya Dzi Asbah. Suratmu telah sampai kepadaku, tang mengadukan pendeknya pagarmu hingga dilompati lalu ayammu di curi. Aku telah menulis surat untukmu kepada Ayyub bin Syarahbil, gubernur Mesir untuk urusan shalat dan perang. Aku perintahkan kepadanya agar dia secepatnya membangun pagarmu guna melindungimu dari apa yang kamu takutkan. Insyaa Allah, Wassalam.”
            Umar lalu menulis surat kepada Ayyub bin Syahrabil, “ Dari hamba Allah, Umar Amirul mukminin, Kepada Syahrabil. Amma ba`du
            Fartunah, mantan hamba sahaya Asbah, telah menyratiku. Dia memberitahuku tentang pagar yang pendek dan ayamnya yang dicuri, dia meminta bantuan untuk membangun pagarnya agar bisa melindunginya. Jika sratku ini telah sampai kepamu, pergilah ke sana untuk membantu kebutuhannya.”
            Ketika Ayyub menerima surat, dia langsung mengendarai untuanya menuju Al-Jizah. Dia bertanya tentang Fartnah dan dia menemukannya. Ternya seorang wanita hitam lagi miskin.Ayyub menyampaikan kepadanya perintah Amirul Mukminin kepada dirinya untuk meninggikan pagarnya.”[1]         



[1] Diangkat dari buku 102 kisah tentang Umar bin Abdul Aziz. Usamah Naim Musthafa, Surabaya.