Hanzalah
r.a bersama Abu Bakar r,a suatu ketika Hanzalah r.a menemui Abu Bakar Ash Shiddiq
dan berkata, “ Abu Bakar, saya melihat keadaaanku sebagaiamana keadaan orang
munafik,” Abu Bakar menjawab.” Mengapa ? Hanzalah r.a berkata, “ Bukankah
ketika kita bersama Rasulullah SAW ruh kita menjadi lembut dan jiwa kita
meningkat, tetapi jika kita meninggalkan Beliau, keadaan menjadi berubah-ubah ?”
maka abu bakar berkata, “ marilah kita datang kepada Rasulullah SAW!”
Nabi
SAW bersabda : “ Andaikata keadaanmu sebagaimana ketika di hadapanku, niscaya
para Malaikat akan menjabat tanganmu. Tetapi, sesaat-sesaatlah.”
Rasulullah
SAW bersabda, “ sesungguhnya iman seseorang di antara kalian akan kusut (
lusuh) di dalam batinnya sebagaimana kusutnya pakaian, maka mohonlah kepada
allah agar dia memperbaharui iman dan
hati kalian.” ( H.R Thabrani dan Hakim, shahih)
dari kisah diatas kita bisa mengambil pelajaran,
bahwa kita memiliki hati akan berubah-ubah, dnaitu bukanlah suatu aib bagi
kita. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kita haruslah berdoa dan selalu memohon
agar Allah memberikan kita ketetapan. Jika kita selalu memiliki iman yang kat
dan tinggi, tentulah para malaikat akan
meminta berjabat tangan dengan kita, karena agungnya diri kita. Saudaraku,,
kalian akan merasakan perubahan dalam hati, di satu waktu kita memiliki
keinginan yang kuat untuk beribadah dan tidak memntingkan urusan dunia, dan di
lain waktu kita selalu menyibukkan diri kita dengan urusan duniawi. Itu adalah
hal yang wajar terjadi dalam diri kita. Tetapi bukan berarti kita membenarkan
bahwa kita terus mengejar duniawi dan meninggalkan urusan akhirat. Tidak,,
bukan seperti itu polanya. Akan tetapi, berdoa keapda allah agar kita
senantiasa di berikan istiqomah dan kekuatan untuk melawan rasa malas dan
perubahan yang negative dalam diri kita. Allah dengan maha kuasanya
membolak-balikkan hati kita, dan juga dengan Kuasanya menetapkan iman dalam
diri kita. Sehingga kita menjadi hambanya yang di cintai dan di naungi dengan
Hidayah-Nya yang paling berharga.
Berusahalah
untuk terus memperbaiki diri, dan berusaha untuk istiqomah dalam keimanan dan
ketaatan. Dan ingat pesan Nabi kepada kita” sesaat-sestlah “ bertahap-tahap,
jangan langsung memikirkan perubahan yang besar. Semua memiliki proses.
0 Komentar