
Cerita menarik ini disebutkan Abdullah Al Mathrud, imam masjidil haram, makkah, didalam sebuah kaset berjudul “ penghuni rumah angkat bicara”
Di makkah tinggal seorang pemuda
berusia 27 tahun yang tidak dapat lagi duduk untuk selama-lamanya. Ia berkisah,
“ suatu ketika, ibuku berkata kepadaku,’ nak, tolong antarkan ibu kerumah salah
satu kerabat kita,’
Mendengar itu aku kesal dan
berbicara kasar kepadanya, namun beliau mengulangi lagi, ‘nak, kumohon padamu,
tolong antarkan aku kerumah mereka sebab ada kewajiban yang harus kuberikan
saat ini juga.’’
Aku lalu berkata kepadanya,”
baiklah, tapi ada syaratnya, aku akan mengantarkan ibu ke sana lalu pulang dan
akan datang lagi tepat setelah sengeh jam kemudian. Nanti, ak akan membunyikan
klakson mobil satu kali, kalau ibu tidak keluar aku akan pergi meninggalkan
ibu.’
Akhirnya, ibu naik dan jadi pergi ke
rumah kerabatnya bersamaku. Setelah berlangsung setengah jam tepat, aku pun
datang dan kemudian membunyikan klakson satu kali, namun ibu tidak
keluar-keluar. Akpun marah lalu segera pergi dan meninggalkan ibu.
Dalam perjalanan, mobil yang
kularikan dengan kecepatan tinggi hingga terjadilah kecelakaan itu, aku kini
tidak bisa duduk sempurna untuk selama-lamanya. Aku hanya bisa berbaring
telentang atau terlungkup dan tidak dapat menggerak-gerakkan badanku selain
kepala.
(kisah
abnaa’yu`adzibuna aabaa`ahum, Ahmad Muhammad Sinan)
0 Komentar