Sekarang kita menjalani kehidupan di dunia ini hanyalah untuk membuat diri kita senang, dan tidak banyak yang melalaikan kewajibannya sebagai seorang makhluk. Hari demi hari kita di sibukkan untuk mengumpulkan harta dan kekayaan. Sampai-sampai ada yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua ambisi yang pada dasarnya hal yang semu belaka. Pernah tidak, kita merenungkan bagaimana Alam semesta ini di ciptakan, sebesar apa luasnya, sebesar apa bumi yang kita pijak, apakah ini adalah planet yang terbesar di alam semesta ini? Apakah ada benda langit yang lain yang allah ciptakan untuk menghiasi luasnya alam semesta ? kita akan lihat, betapa agungnya Allah sebagai Sang Pencipta. Kita tidak perlu mengukur sebesar apa kita, tapi cukup kita ukur sebesar apa planet yang kita pijak ini debandingkan dengan planet-planet yang lain.
Dari buku ilmu pengetahuan populer ( buku 1 dari 10 buku ),di peroleh data bahwa masa bumi =5.980.000.000.000.000.000.000.000.000 Kg. Sedangkan masa matahari = 330.000X bumi. Matahari sendiri bukanlah  bintang terbesar. Matahari adalah bintang dengan ukuran rata-rata. Bintang- bintang dengan ukuran lebih besar dari Matahari, antara lain ialah bintang Antares yang mempunyai masa =20 X matahari, dan bintang Hadar yang mempunyai masa25 X matahari. Sedangkan benda langit terbesar yang kita ketahui saat ini, mempunyai lebar = 18,6 tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 9.500.000.000 Km). Artinya, jika seberkas cahaya bergerak melintas dari satu tepi benda tersebut menuju ke tepi lainnya, maka untuk menyelesaikan perjalanan tersebut, membutuhkan waktu selama 18,6 tahun ! Subhanallah !
                Jarak matahari ke bumi = 150.000.000 Km. Sedangkan jarak bintang lain yang terdekat selain matahari, yaitu bintang Alpha Centauri, jaraknya =40.000.000.000.000 Km.  Galaksi kita, yaitu bimasakti, terdiri dari sekitar 100.000.000.000 bintang garis tengah bimasakti = 80.000 tahun cahaya.
Jumlah galaksi di alam semesta** diperkirakan sebanyak 100.000.000.000 galaksi. Beberapa galaksi terdekat adalah sebagai berikut : galaksi awan-awan Magellanik, jaraknya = 2.000.000 tahun cahaya. Dan galaksi Andromeda, jaraknya = 8.000.000 tahun cahaya. Galaksi terjauh yang bisa termati saat ini di perkirakan jaraknya mencapai beberpa miliyar.
                Umur bumi diperkirakan =4.500.000.000 tahun, sedangkan umur jagad raya diperkirakan =10.000.000.000 tahun. Jadi, seandainya suatu saat bisa di ciptakan teleskop tercanggih sekalipun, maka maksimal teleskop tersebut hanya mampu mengamati/benda langit lainnya yang jaraknya hanya sekitar 10.000.000.000 tahun cahaya. Galaksi-galaksi lain yang jaraknya lebih jauh lagi, tetap  akan menjadi misteri, yang tidak akan pernah teramati. Karena, sejak awal terciptanya, cahahayanya belum mampu  mencapai bumi kita. ! Maha suci Engkau ya Allah

                Lalu berapakah luasnya Alam semesta ini ? jawabannya : tidak ada seorangpun yang tahu. “ tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (QS Al Isra’ : 85) “ dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka,sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi Ilmu-Nya” ( QS. Thaahaa: 110)
Jika melihat uraian di atas, maka kita hanyalah sekeping debu. Teramat kecil jika dibandingkan dengan jagad raya yang luasnya tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, meski dengan peralatan yang canggih sekalipun. Dan, pada akhirnya  barulah menyadari , bahwa ternyata kita di ciptakan dalam keadaan lemah. “ dan manusia di jadikan bersifat lemah”.( QS An Nisa.28 )
Namun pada kenyataannya, betapa banyak di antara kita yang merasa besar, hanya karena memiliki sedikit kelebihan. Padahal “ Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di Bumi dan apa yang ada di langit, dan Dialah yang maha tinggi maha Besar.”.( QS. Asy Suura.4). sehingga; Rasulullah bersabda “. Siapa yang merasa dirinya besar, lalu sombong dalam jalannya, maka ia akan menghadap Allah, sedang Allah murka padanya”. ( HR. Ahmad). Na`uzubillahi min dzalika !
Dengan kita mengetahui seberapa besarnya planet yang kita pijak ini, maka tidak ada alasan untuk kita angkuh dan sombong, apa yang akan kita banggakan di dalam diri kita, bukan manusia, akan tetapi bumi ini seperti sekeping debu yang tidak bermakna. Tidak bermakna jika kita memiliki sifat sombong dan angkuh. Akan tetapi allah tidak melihat seberapa besar diri kita, seberapa tinggi postur tubuh kita, seberapa indah wajah kita, akan tetapi yang Allah SWT melihat ketaqwaan kita. Taqwa yang di isi dengan ketaatan, ibadah yang ikhlas, mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan penuh kesungguhan.


REFERENSI
1.       CUCUM NOVIANTI.Renungan Hati, Aulia Publishing