Banyak orang-orang khususnya generasi muda islam, mereka enggan dan malas untuk menuntut ilmu. padahal, sejatinya ilmu yang ia cari akan kembali kepada dirinya sendiri. tapi karena kemalasan dan rasa ingin tahu itu tidak ada, maka ia meninggalkannya. Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada kita balasan-balasan bagi siapa saja yang menuntut ilmu, bukan hanya untuk di dunia tapi di akhirat. balasan dan ganjaran ini diberikan untuk memberikan semangat kepada kita bahwa menuntut ilmu sangat mulia dan besar manfaatnya.
kunci disini adalah keimanan, dengan memiliki iman bahwa kita mengimani apa yng Nabi Muhammad sampaikan dan Allah balaskan, itu akan membuat kita menjadi termotivasi dan semangat akan perintah-perintah yang ditetapkan. bahwa semua yang kita lakukan tidaklah sia-sia.
Ibnu Mas`ud Radhiyallauanhu berkata : hanyalah ilmu
yang membuat seseorang takut kepada Allah SWT, dan hanyalah kebodohan yang
membuat seseorang terpedaya. Ilmu adalah ketakutan kepada Allah SWT , sedangkan
ulama adalah orang yang takut kepada-Nya.
Dari Abu Darda` Radhiyallahuanhu
menceritakan bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda ,” Barang siapa
yang menempuh suatu perjalanan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju syurga. Selain itu,
para malaikat akan meletakkan sayapnya bagi orang yang menacari ilmu sebagai
keridhoan atas tindakannya. Sesungguhnya yang ada di langit dan yang ada di
bumi , bahkan ikan-ikan yang berada di laut, akan memohonkan ampunan bagi
orang-orang yang menuntut ilmu. Keutamaan
orang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan Bulan atas
planet-planet yang lain. Para ulama adalah pewaris para Nabi. Dan Nabi tidak
mewariskan Dinar atau Dirham, melainkan ilmu. Maka, barang siapa mengambilnya,
berarti ia telah mengambil bagian yang sempurna”[1]
Ibnu Mas`ud Radhiyallahuanhu
menyatakan bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallhu alaihi wa sallah bersabda,
نَضَّرَ
اللهُ امْرأَ سَمِعَ مِنَّ شَيْأً فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَ فَرُبَّ مُبَلِغٍ
أَلوْعَى مِنْ سَامِعٍ
“Allah akan memandang dengan kasih
sayang seseirang yang mendengar sesuatu dari kami, kemudian menyampaiannya
sesuai yang didengar, banyak orang yang menyampaikan lebih memahami daripada
yang sekedar mendengar”[2]
0 Komentar