Umat islam
telah diberikan Warisan dua Pusaka sepeninggal wafatnya Rasulullah SAW yang memberikan
kesedihan teramat dalam di hati para sahabat, termasuk Umar Bin Khattab yang
tidak bisa menerima kepergian beliau karena sayang yang sudah mengalir
kesekujur tubuh. Meskipun demikian, kesedihan itu perlahan-lahan telah
disembuhkan dengan pusaka yang Rasulullah turunkan kepada kita umat islam
khususnya dan seluruh alam semesta umumnya. Al Qur`an, kitab suci yang menjadi
mukjizat nabi Muhammad SAW. Dan bagi kita umatnya di haruskan untuk berpegang
teguh mengamalkan isi-isi dalam kandungan Al Qur`an yang tidak ada keraguan di
dalamnya. Karena tidak seluruhnya umat islam mampu membaca dengan baik, maka
belajar adalah perintah yang di wajibkan bagi setiap jiwa.
Hadist di
rilis Imam Abu Abdillah Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Al Bukhari dalam shahih-nya.
Kitab paling shahih setelah Al
Qur`an. Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahuanha, bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda :
الّذِى يَقْرَأُ القُرْانَ وَهُوَمَاهِرُ
فِيْهِ مَعَ سَفَرَةٍ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ, وَ الَّذِى يَقْرَأُ
القُرْانَ وَيَتْتَععْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ
“orang yang pandai
membaca al qur`an akan bersama para malaikat yang mulia. Adapun orang yang
membaca Al Qur`an dengan terbata-bata dan susah payah mendapatkan dua pahala (
HR Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih-nya)[1]
Rasulullah SAW menerangkan kepada
kita betapa Allah SWT Maha Pemurah,
hamba yang membaca Al Quran dengan baik dan benar maka akan bersama para Malaikat
yang mulia, sedangkan bagi hamba-hambanya yang membaca masih terbata-bata,
tetap allah berikan balasan pahala.
Pertanyaannya, sudah sedemikian Allah
SWT Maha penyayang kepada kita, apakah
kita sudah berusaha untuk terus membaca kalam-Nya? Al Quran adalah sumber
ketenangan, jika hati ingin tenang, nyaman, sejuk, dan damai, maka banyaklah
membaca Al Quran, semakin kita menjauhi al quran, sejatinya kita telah menjauhi
kebahagian hidup kita. Islam pernah menorehkan tinta emas pada masa khilafah
khulafa Rosyidin, khilafah Umayyah, Abbasiyah, Umayyah II, Utsmaniyah, dll dan
mereka mencintai serta dekat dengan Al Quran, sekarang umat tertinggal dan
terpojok karena meninggalkan Al Quran.
Kesimpulannya, islam bisa mengulang
masa kejayaan seperti dulu, dengan satu kunci. Setiap masing-masing kita
mencintai al quran, mencintai berarti dekat, dekat berarti membaca dan
menelaah. Maka akan lahirlah generasi yang membawa panji islam pada puncak.
[1] HR. Bukhari
dalam fadhailul Qur`an ( IX/74) no.( 5027 dan 5028) ;Abu Daud dalam Ash-Shalah (II/147) no. (1452);Nasa`i`
dalam al kubra (8036-8038); Syu`bah menyataan bahwa Abu Abdirrahman As Sulami tidak mendengar langsung dari Utsman bin Affan sedangkan bukhari menegaskan bahwa ia
mendengar darinya; orang itu harus lebih di dahulukan dari yang menafikan. Hadist
ini muttasil, tirmidzi meriwayatkannya dari jalur Ali bin Abi Thalib sedangkan Ibnu Majjah
meriwayatkannya melalaui jalur Sa`ad bin Abi Waqosh.



0 Komentar